𝗔𝗺𝘀𝗮𝗸𝗮𝗿: 𝗕𝗮𝗻𝗴𝘂𝗻 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗕𝗮𝘁𝗮𝗺 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗢𝘁𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶 𝗗𝗮𝗲𝗿𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗮𝗿𝘁𝗶𝗻𝗶

𝗔𝗺𝘀𝗮𝗸𝗮𝗿: 𝗕𝗮𝗻𝗴𝘂𝗻 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗕𝗮𝘁𝗮𝗺 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗢𝘁𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶 𝗗𝗮𝗲𝗿𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗮𝗿𝘁𝗶𝗻𝗶

 

𝗔𝗺𝘀𝗮𝗸𝗮𝗿: 𝗕𝗮𝗻𝗴𝘂𝗻 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗕𝗮𝘁𝗮𝗺 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗢𝘁𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶 𝗗𝗮𝗲𝗿𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗮𝗿𝘁𝗶𝗻𝗶
𝘞𝘢𝘭𝘪 𝘒𝘰𝘵𝘢 𝘉𝘢𝘵𝘢𝘮 𝘴𝘦𝘳𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘯𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘱𝘶𝘴𝘢𝘵-𝘥𝘢𝘦𝘳𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘥𝘢𝘺𝘢𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘦𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘧𝘰𝘯𝘥𝘢𝘴𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘫𝘶 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢 𝘌𝘮𝘢𝘴 2045


INEWS KEPRI. COM|BATAM - Pemerintah Kota Batam menggelar upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-29 Tahun 2025 di Lapangan Dataran Engku Putri, Batam Center, Jumat (25/4/2025). Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai instansi pemerintah, sekaligus menjadi ajang refleksi atas dua momen penting dalam sejarah kebangsaan: Hari Otda dan Hari Kartini.


Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menegaskan bahwa kedua peringatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan panggilan untuk bangkit, berdaya, dan bersinergi membangun Indonesia dari daerah.


“Ini bukan sekadar seremoni. Hari Otonomi Daerah dan Hari Kartini adalah panggilan untuk bangkit, berdaya, dan bersinergi. Dari Batam, kita ingin menjadi bagian penting dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Amsakar dalam pidatonya.


Mengusung tema “Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045,” Amsakar menyebut bahwa semangat otonomi harus diterjemahkan ke dalam kerja nyata lintas sektor dan pemerintahan. Baginya, tema ini adalah komitmen kolektif yang menuntut kolaborasi berkelanjutan.


“Batam sebagai kawasan strategis nasional memiliki tanggung jawab besar, bukan hanya untuk Kepri, tapi juga sebagai motor pertumbuhan Indonesia bagian barat. Maka sinergi antar pemangku kepentingan—Pemko Batam, BP Batam, Forkopimda, dan pemerintah pusat—harus terus kita jaga,” tegasnya.


Mengutip sambutan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Amsakar menekankan bahwa otonomi bukan berarti berjalan sendiri. Justru melalui otonomi, potensi daerah harus menjadi kekuatan inovatif dan kompetitif.


“Pembangunan nasional tidak bisa hanya dibebankan ke pusat. Daerah harus hadir sebagai penggerak dari akar rumput,” ujarnya.


Peringatan Hari Kartini yang juga jatuh di bulan April menjadi pengingat akan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan. Menurut Amsakar, sosok Kartini adalah simbol keberanian dan kemajuan berpikir, yang relevansinya tak lekang oleh waktu.


“Kita tidak bisa bicara kemajuan jika separuh kekuatan bangsa tidak diberdayakan. Seperti disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, perempuan hari ini bukan pelengkap, tetapi penggerak,” kata Amsakar.


Ia menyatakan bahwa Pemko Batam berkomitmen untuk memastikan keterlibatan perempuan dalam pembangunan sebagai mitra sejajar, dengan memberikan ruang yang adil dan partisipatif.


Menurut Amsakar, benang merah dari peringatan Hari Otda dan Hari Kartini adalah semangat kemandirian dan keadilan. Otonomi daerah mengajarkan pentingnya membangun dari bawah, sementara Kartini mengajarkan pentingnya menolak ketimpangan.


“Keduanya ingin rakyat bangkit. Keduanya ingin perempuan bangkit. Dan keduanya ingin perubahan dimulai dari akar,” ujarnya.


Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat laki-laki dan perempuan, tua dan muda, untuk bersatu membangun Indonesia dari Batam. Dengan semangat kolaborasi dan pelayanan yang tulus, Amsakar optimistis mimpi besar Indonesia Emas 2045 bisa dicapai.


“Indonesia Emas bukan sekadar angka dalam kalender perencanaan. Itu adalah cita-cita besar yang harus kita isi dengan inovasi, sinergi, dan ketulusan dalam melayani,” tutupnya.(red) 

Lebih baru Lebih lama