INEWSKEPRI.COM |BATAM- Batam dan investasi adalah dua hal yang sering terucap dalam satu tarikan napas. Keduanya kerap beriringan dan saling membutuhkan. Oleh karenanya, Batam kemudian tumbuh dan berkembang sebagai salah satu daerah unggulan investasi di Indonesia.
Selain letaknya yang strategis, berada di jalur perdagangan internasional, pertumbuhan serta pengembangan infrastruktur Batam yang luar biasa menjadi salah satu faktor penting dalam menarik investasi. Tidak hanya itu, kemudahan perizinan serta meningkatnya kualitas pelayanan turut menjadi keunggulan lain yang dapat memacu peningkatan nilai investasi di Batam ke depan. Satu dua hal buah kerja keras Badan Pengusahaan (BP) Batam, yang terus mengembangkan kawasan ini sejak 1970-an.
Batam juga masih menjadi pilihan terbaik bagi investasi, yang dapat dilihat dari berkembangnya kawasan industri yang terus bertumbuh. Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, realisasi investasi tahun 2023 secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar Rp2,38 triliun atau meningkat 18 persen jika dibandingkan tahun 2022 lalu.
Dalam data tersebut, total realisasi investasi di Batam tahun 2023 sebesar Rp15,6 triliun. Dengan rincian, investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp6,8 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp8,8 triliun.
Sejumlah negara di wilayah Asia dan Eropa masih mendominasi PMA di Kota Batam sepanjang tahun 2023. BKPM RI mencatat, nilai investasi Singapura memuncaki PMA di Batam dengan nilai USD 366,47 juta atau setara Rp5,42 triliun dari 778 proyek. Selanjutnya Tiongkok menyusul di peringkat kedua dengan nilai sebesar USD 51,708 juta atau Rp765,28 juta dari 155 proyek.
Lalu terdapat juga lima negara asal Eropa yang menduduki peringkat 10 besar realisasi investasi asing di Batam sepanjang tahun 2023. Kelima negara tersebut adalah Perancis, Luxembourg, Swiss, Inggris, dan Jerman.
Perancis menjadi negara asal Eropa dengan nilai investasi dengan jumlah USD 40,78 juta atau setara Rp603,07 miliar dari 14 proyek yang ada. Kemudian Luxembourg dengan nilai investasi USD 13,15 juta atau setara Rp194 miliar dari enam proyek. Lalu, Swiss dengan nilai investasi USD 6,7 juta atau setara Rp99,83 miliar dari sembilan proyek. Diikuti oleh Inggris dengan nilai USD 6,5 juta atau Rp97,49 miliar dari 21 proyek dan Jerman sebesar USD 6,48 juta atau setara Rp95,8 miliar dari 16 proyek.
Realisasi investasi tersebut turut pula meningkatkan pertumbuhan ekonomi Batam dari tahun ke tahun. Pada 2021, ekonomi Batam tumbuh 4,75 persen setalah tahun sebelumnya mengalami minus 2,55 persen akibat pandemi Covid-19. Lalu pada 2022, pertumbuhan ekonomi Batam berada di angka 6,84 persen, dan di tahun 2023 melesat hingga 7,04 persen.
Investasi bagi Batam pun memiliki multiper effect terhadap banyak hal. Selain meningkatkan pendapatan negara, investasi juga memengaruhi pertumbuhan ekonomi, serta membuka peluang dan kesempatan kerja yang luas bagi masyarakat.(red)