Pria yang bekerja sebagai buruh harian di perusahaan daur ulang limbah plastik tersebut
menghembuskan napas terakhirnya di lokasi
kejadian, karena menderita serius di bagian kepala, dimana sebagian besar kepala remuk.
Atas insiden yang mengenaskan itu, korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam.
Seorang saksi menyebutkan korban tewas tertimpa Mesin Produksi sejenis mesin pemotong karung di dalam perusahaan, mesin tersebut jatuh karena tersenggol forklift yang melintas di sekitar mesin tersebut.
“Korban saat itu posisinya pas di bawah mesin pemotong karung itu, tiba tiba satu unit forklift yang sedang melintas menyenggol mesin tersebut hingga terjatuh menimpa korban.” kata SD saksi mata sekaligus rekan korban sesama pekerja saat menjenguk jenazah korban di ruang mayat RSUD Embung Fatimah.
SD menyebutkan ini akibat kelalaian pihak manajemen perusahaan karena posisi Mesin Produksi tersebut tidak safety dan terletak diketinggian hampir 2 meter, namun tidak ada penganjal dan rawan jatuh.
“Mesin produksi ukuran 2 kali 2 meter tersebut tidak ada pengganjal atau pengikat sama sekali, sehingga rawan jatuh,”Katanya.
Usai ditangani pihak rumah sakit, jenazah korban selanjutnya akan dipulangkan ke kampung halamannya di desa Parit Bindu, Kuala Langkat, Sumatera Utara melalui jalur udara.
Pantauan di lapangan, jenazah korban
dibawa menggunakan peti mati berwarna coklat bermotif teratai. Kemudian
diangkut menggunakan mobil ambulans jenazah menuju Bandara Hang Nadim.
Korban merupakan seorang perantau dan baru beberapa dua minggu terakhir bekerja di PT Fuyuan Plastik Industri di Tanjung Uncang Batam.(red)