Aksi ini bermula karena anak seorang pengusaha ternama dibatam berinisial "D" ini diduga terlilit hutang, tidak tanggung tanggung, uang pinjaman yang dituntut sekitar 30 orang warga Batam ini mencapai sekitar 2,7 M Rupiah.
Gerah dengan janji janji yang tidak kunjung di tepati, massa yang sebagian besar berasal dari Sumatera Utara ini pun melakukan aksi orasi dengan membawa spanduk berisi tuntutan di depan kantor dan kediaman rumah pengusaha ternama di Batam tersebut.
Dalam orasinya, massa meminta "D" untuk mengembalikan uang pinjaman yang diminta kepada mereka.
"Kembalikan uang kami, uang tersebut untuk melangsungkan kehidupan kami," salah satu spanduk tuntutan massa.
Mencegah adanya keributan, aksi orasi ini mendapat pengawalan dari beberapa aparat kepolisian dari Polresta Barelang.
Berdasarkan informasi dilapangan, pengusaha ternama yang memiliki usaha Pom bensin di wilayah Tanjung Uncang tersebut meminjam uang dari puluhan warga dengan nilai yang bervariasi antara Rp.50 Juta hingga Rp 1M dengan iming iming memberikan bunga, namun nyatanya uang tersebut tidak kunjung di kembalikan.
"Kehadiran kami kesini hanya untuk meminta uang pinjaman pokok nya saja, kami tidak perlu bunga yang di iming iming kan oleh anak pengusaha tersebut. setelah kami total keseluruhan uang pinjaman kepada kami sekitar 2,7M Rupiah," tegas massa yang berorasi.
Menyikapi aksi yang terjadi, Syamsul Paloh Ketua RT 05/RW 09, Kelurahan Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam, berharap ada penyelesaiaan dari kedua pihak, sehingga lingkungannya tetap kondusif..
" Saya telah mendengar dan telah pernah berupaya untuk menjembatani bahkan memediasi tuntutan massa tersebut, namun sampai saat ini, belum mendapatkan titik temu penyelesaian permasalahan," jelasnya.
"Bahkan kita telah pernah memberikan penjelasan kepada si oknum pengusaha, atas persoalan yang dihadapi anak nya berinisia " D" untuk dapat diselesaikan secara kekeluargaan, dan pada saat itu,warga yang berdemo ke kediaman warganya tersebut bisa memahami dan membubarkan diri dengan tertib." tambahnya .
Akibat tidak adanya respon dari anak sang pengusaha tersebut, sejumlah
warga itu pun melanjutkan aksi unjuk rasanya di depan kantor perusahaan yang
dimiliki ‘D’ yakni PT Dharma Terbit Mandiri yang berada di kawasan ruko Batam
Blok C no. 1 Nagoya, Batam. Selasa (13/06/2023).(Red)